ARYA PENANGSANG

Berbicara tentang Sejarah Cepu pasti akan selalu dikaitkan dengan Arya Jipang atau Arya Penangsang, karena diyakini bahwa masyarakat daerah Cepu dan sekitarnya merupakan anak keturunan Arya Jipang yang memerintah Jipang pada pertengahan abad ke-16

Arya Penangsang

Arya Penangsang atau Arya Jipang, adalah bupati Jipang Panolan yang memerintah pada pertengahan abad ke-16. Ia melakukan pembunuhan terhadap Sunan Prawoto raja terakhir Demak tahun 1549, namun dirinya sendiri kemudian tewas ditumpas para pengikut Sultan Hadiwijaya, penguasa Pajang. Arya Penangsang juga terkenal sakti mandraguna.

Silsilah

Menurut Serat Kanda, Ayah dari Arya Penangsang adalah Raden Kikin putra Raden Patah raja pertama Kesultanan Demak. Ibu Raden Kikin adalah putri bupati Jipang sehingga ia bisa mewarisi kedudukan kakeknya. Selain itu Arya Penangsang juga memiliki saudara lain ibu bernama Arya Mataram.

Pada tahun 1521 Pangeran Sabrang Lor raja kedua Demak meninggal dunia. Kedua adiknya, yaitu Raden Kikin dan Raden Trenggana berebut takhta. Raden Mukmin (putra Raden Trenggana) mengirim utusan membunuh Raden Kikin sepulang salat Jumat di tepi sungai. Sejak itu, Raden Kikin terkenal dengan sebutan Pangeran Sekar Seda ing Lepen (bunga yang gugur di sungai).

Sepeninggal ayahnya, Arya Penangsang menggantikan sebagai bupati Jipang Panolan. Saat itu usianya masih anak-anak, sehingga pemerintahannya diwakili Patih Matahun. Wilayah Jipang Panolan sendiri terletak di sekitar daerah Blora, Jawa Tengah.

Aksi pembunuhan

Raden Trenggana naik takhta Demak sejak tahun 1521 bergelar Sultan Trenggana. Pemerintahannya berakhir saat ia gugur di Panarukan, Situbondo tahun 1546. Raden Mukmin menggantikan sebagai sultan keempat bergelar Sunan Prawoto.

Pada tahun 1549 Arya Penangsang dengan dukungan gurunya, yaitu Sunan Kudus, membalas kematian Raden Kikin dengan mengirim utusan bernama Rangkud untuk membunuh Sunan Prawoto. Rangkud sendiri tewas pula, saling bunuh dengan korbannya itu.

Ratu Kalinyamat adik Sunan Prawoto menemukan bukti kalau Sunan Kudus terlibat pembunuhan kakaknya. Ia datang ke Kudus meminta pertanggungjawaban. Namun jawaban Sunan Kudus bahwa Sunan Prawoto mati karena karma membuat Ratu Kalinyamat kecewa.

Ratu Kalinyamat bersama suaminya pulang ke Jepara. Di tengah jalan mereka diserbu anak buah Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat berhasil lolos sedang suaminya terbunuh.

Arya Penangsang kemudian mengirim empat orang utusan membunuh saingan beratnya, yaitu Hadiwijaya, menantu Sultan Trenggana yang menjadi bupati Pajang. Meskipun keempatnya dibekali keris pusaka Kyai Setan Kober, namun, mereka tetap dapat dikalahkan Hadiwijaya dan dipulangkan secara hormat.

Hadiwijaya ganti mendatangi Arya Penangsang untuk mengembalikan keris Setan Kober. Keduanya lalu terlibat pertengkaran dan didamaikan Sunan Kudus. Hadiwijaya kemudian pamit pulang, sedangkan Sunan Kudus menyuruh Penangsang berpuasa 40 hari untuk mendinginkan amarahnya yang labil.

Sayembara

Dalam perjalanan pulang ke Pajang, rombongan Hadiwijaya singgah ke Gunung Danaraja tempat Ratu Kalinyamat bertapa. Ratu Kalinyamat mendesak Hadiwijaya agar segera menumpas Arya Penangsang. Ia yang mengaku sebagai pewaris takhta Sunan Prawoto berjanji akan menyerahkan Demak dan Jepara jika Hadiwijaya menang.

Hadiwijaya segan memerangi Penangsang secara langsung karena merasa sebagai sesama anggota keluarga Demak. Maka diumumkanlah sayembara, barangsiapa dapat membunuh bupati Jipang tersebut, akan memperoleh hadiah berupa tanah Pati dan Mataram.

Kedua kakak angkat Hadiwijaya, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Panjawi mendaftar sayembara. Hadiwijaya memberikan pasukan Pajang untuk membantu karena anak angkatnya, yaitu Sutawijaya (putra kandung Ki Ageng Pemanahan ikut serta.

Kematian

Ketika pasukan Pajang datang menyerang Jipang, Arya Penangsang sedang berpesta merayakan keberhasilannya berpuasa 40 hari. Surat tantangan atas nama Hadiwijaya membuatnya tidak mampu menahan emosi. Meskipun sudah disabarkan Arya Mataram, Penangsang tetap berangkat ke medan perang.

Perang antara pasukan Pajang dan Jipang terjadi di dekat Bengawan Sore. Perut Penangsang robek terkena tombak Kyai Plered milik Sutawijaya. Meskipun demikian Penangsang tetap bertahan. Ususnya yang terburai dililitkannya pada gagang keris yang terselip dipinggang.

Penangsang berhasil meringkus Sutawijaya. Saat mencabut keris Setan Kober untuk membunuh Sutawijaya, usus Arya Penangsang terpotong sehingga menyebabkan kematiannya.

Dalam pertempuran itu Ki Matahun patih Jipang tewas pula, sedangkan Arya Mataram meloloskan diri. Sejak awal, Arya Mataram memang tidak pernah sependapat dengan kakaknya yang mudah marah itu.

Dampak budaya

Kisah kematian Arya Penangsang melahirkan tradisi baru dalam seni pakaian Jawa, khususnya busana pengantin pria. Pangkal keris yang dipakai pengantin pria seringkali dihiasi untaian bunga mawar dan melati. Ini merupakan lambang pengingat supaya pengantin pria tidak berwatak pemarah dan ingin menang sendiri sebagaimana watak Arya Penangsang

62 Komentar

Filed under Pengetahuan, Sejarah

62 responses to “ARYA PENANGSANG

  1. jangan lupakan sang adik arya mataram
    sehabis perang arya penangsang dengan jaka tingkir
    keberadaannya dimana?
    tidak ada sumber2 yang menyebutkan
    tentang jejak kehidupannya setelah perang besar itu
    seolah – olah arya mataram menghilang bak
    ditelan bumi

    kemungkinan makam yang sering disebut
    oleh orang palembang itulah makam arya mataram
    bisa juga dia bersama – sama sisa pasukan jipang
    pergi ke palembang dan melanjutkan kehidupan yang lebih baik ( disana )

    sudah jelas bahwa tempat peristirahatan arya
    penangsang ada di masjid agung demak
    bersanding dengan makam sang kakek raden patah
    dan para pamannya adipati unus dan sultan trenggono,

    tapi jika memang anda – anda warga gunung batu palembang sudah meyakini itu tempat peristirahatan
    arya penangsang boleh-boleh saja tapi jangan
    menghujat apa yang ada di jawa
    karena kemarin ada salah satu pengaku keturunan arya penangsang, dari palembang menolak jika arya penangsang pernah memimpin daerah cepu
    daerah asal kami, dan biar lebih meyakinkan
    alangkah baiknya anda – anda ini bermusyawarah mufakad dengan pengurus besar yayasan
    masjid agung demak atau petilasan jipang panolan

    salam putra cepu blora jawa tengah

  2. Alhamdulillah.. Ternyata sampai saat ini masih ada masyarakat yang peduli dengan sejarah bangsa Indonesia.

  3. heru pramono

    Cerita yang ditulis dalam Babad Tanah Jawi, tidak ditulis pada masa Kesultanan Pajang, jauh setelah masa itu. Saya juga tergelitik dengan pewatakan Haryo Penangsang (kuburan yang samping masjid demak itu sebenarnya kuburan siapa ?) yang emosional, jauh dari kesan sabar, padahal Haryo Penangsang sudah mondok di Kudus sejak kecil. Ini agak tanda tanya ? Memang sisa-sisa laskar Jipang lari ke Palembang, tetapi apakah sebenarnya termasuk Haryo Penangsang tidak ada sumber yang menjelaskan (mengingat kakeknya, Sultah Patah berasal dari Palembang).

  4. paksulton

    Hukum alam kan SEJARAH MILIK YANG MENANG, mau diceritakan apapun, yang menceritakan itu yang versi pemenang.

    • Diandri Kusumah Agus

      Terimakasih Pa Sulton… Saya sangat terkesan dan setuju dengan argumennya.. (y)

      • Paling tidak pemilik blog ini harus melakukan penelitian sebelum memposting sebuah ceritra. Kalau tidak memiliki sumber yang jelas atau tidak memiliki peneliti alangkah baiknya tidak usah mengangkat sebuah ceritra.
        Bertahun-tahun meneliti hasilnya tetap 2 versi. Si Menang dan Si Kalah.
        Sejarah…?! Yang bisa menceritakan historis moyang kita hanyalah orang tua kita. Orang lain mendengar terus memberi bumbu.
        Sejarah…!!!

  5. wiwit

    Sejarah…?! Yang bisa menceritakan historis moyang kita hanyalah orang tua kita. Orang lain mendengar terus memberi bumbu.
    Sejarah…!!!

  6. Paidi wijaya

    Keterangan yg di tulis ,bagus menambah wawasan kami yg kebetulan anak dri daerah cepu.yang buta akan sejarah .namun konon menurut juru kunci makam eyang Raja brawijaya,kami masih ada dekat turun darah biru dari Aryo penangsang dari saudaranya yg di kubur di daerah njanjang ,dgn nama makam mbah.njajang atau eyang jati suoro dan eyang jati kusumo. Namun sampai saat ini kami belum pernah menjiarahi

  7. nia

    min kalo mau tau silsilah ke bawah anak keturunan arya penangsang ada nggak???tengkyuu

  8. sarwono abdul manaf

    selain keris setan kober, Pusaka apa aja yang dimiliki Aro Penangsang

  9. I do accept as true with all the concepts you’ve presented on your post. They are really convincing and can certainly work. Still, the posts are too brief for beginners. May just you please lengthen them a little from subsequent time? Thank you for the post.

  10. Selalu saja sejarah adalah milik penguasa,….ketika telah dewasa dan mengetahui bahwa ayahnya dibunuh oleh raden mukmin maka datanglah aryo panangsang pada gurunya yaitu orang suci di lo arang,…guru, apakah hukumanya muslim yang membunuh muslim,..jawab sang guru pendek ” qishos”…maka diutuslah prajurit jineman bernama rungkud untuk melaksanakan hukuman itu dengan berbekal kiai setan kober,..dibunuhlah raden mukmin yang atas nasehat kanjeng sunan kalijogo sedang melakukan pertobatan di bukit prowoto karena melakukan dosa besar telah membunuh pangeran sobokingkin atau surowiyoto atau nama anumertanya sekar sedolepen ,tp rupanya hal itu menyebabkan keluarga sultan trengono marah,hingga putrinya yang menjadi yang dipertuan di kalinyamat mendatangi guru aryo penangsang menuntut pertanggungjawaban orang suci tersebut karena telah memberikan fatwa bunuh bagi muslim yang membunuh muslim….tetapi bukankah nilai keadilan dalam islam seperti itu,maka orang suci dari lo arang yang bergelar raden ja’far shodiq sunan qudus waliyul ilmi itu tetap tak bergeming dengan ucapanya karena memang begitulah hukum yang diyaqininya…hanya kemudian cerita selanjutnya penuh dengan politisasi sejarah…wallahu a’lam ini hanya hasil buah pikir dari saya yang sudra ini,dan sebagai laki laki jawa saya mengidolakan haryo panangsang ini karena keberanian dan ketegasannya,…bahwa orang portugispun mengakui dia sebagai CAVALIERO PERSONA DE GRANDESIO yang berarti ksatria yang omonganya menggetarkan, bahkan menurut sebagian ahli sejarah adipati pajang sendiripun tidak berani untuk perang tanding dengan adipati jipang ini.

    • Siapa ahli sejarah yg mengatakan Adipati Pajang tidak berani perang tanding melawan Adipati Jipang … ?!

      • ….saya hanya orang sudra yang kebetulan pernah dan tinggal di lingkungan sejarah diatas pernah terjadi, saya berumah di kudus, dan juga prawoto, serta selo…cerita sejarah diatas begitu kuat terekam dalam benak dan dan alam logika saya…dan saya menafsiri sejarah diatas dengan buah pikir saya berlandas pada literatur yang ada pada saya…kesimpulannya, adipati pajang ketika itu pun gentar dengan kebesaran nama aryo penangsang sendiri, dia lebih aman menggunakan orang lain ( orang dari selo/ trio selo ),dengan strategi perang yang terlalu dibuat sesuai selera penulis…maaf ketika muda adipati pajang pernah mondhok di selo, di pesantren luhur milik, syech ngabdurahman kertoboyo, dan menjadi santri yang bengal hingga menghamili salah satu cucu kiageng selo, anak kiageng sobotingal pakiringan selo…kemudian justru yang menikahi adalah sepupunya sendiri putra kiageng anis ing laweyan…kemudian ketika telah lahir diberi nama srubut dan diangkat anak oleh adipati pajang…bersambung.sangsudra( alfagir ary ananto ngabdurahman ing ngeron)

        • 1. Pertanyaan saya diatas belum Anda jawab. Siapa ahli sejarah yg mengatakan Adipati Pajang tidak berani perang tanding melawan Adipati Jipang … ?! Jawab dulu pertanyaan ini sebelum Anda cerita “ngalor ngidul” …
          2. Tidak usah membawa kasta, karena saya tidak perduli Anda orang Sudra ataupun keturunan Adipati, bahkan keturunan Sultan sekalipun. Bagi saya tidak ada bedanya.
          3. Saya ingin menggaris bawahi kalimat yg Anda tulis yaitu :
          “…cerita sejarah diatas begitu kuat terekam dalam benak dan dan alam logika saya…dan saya menafsiri sejarah diatas dengan buah pikir saya berlandas pada literatur yang ada pada saya…”
          Tanggapan saya :
          a. Berarti yg Anda utarakan diatas adalah berdasarkan penafsiran Anda sendiri, Anda simpulkan sendiri, kemudian Anda publikasikan disini.
          b. Mohon informasi literatur yg menjadi sumber, sehingga Anda punya penafsiran dan kesimpulan seperti itu, termasuk yg munuturkan Adipati Pajang Bisakah literatur itu dipertanggung jawabkan secara ilmiah ?!
          4. Tulisan Anda diatas juga mengatakan :
          “ketika muda adipati pajang pernah mondhok di selo, di pesantren luhur milik, syech ngabdurahman kertoboyo, dan menjadi santri yang bengal hingga menghamili salah satu cucu kiageng selo, anak kiageng sobotingal pakiringan selo…kemudian justru yang menikahi adalah sepupunya sendiri putra kiageng anis ing laweyan…kemudian ketika telah lahir diberi nama srubut dan diangkat anak oleh adipati pajang”.
          Mohon informasi sumber literaturnya. Dan bisakah sumber literatur Anda itu bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah ?

          • …maaf, jika saya tidak mampu menyebut nama tokoh ataupun literatur yang berkaitan cerita saya diatas,..biarlah yang memiliki wawasan yang merampungkan cerita saya yang hasil sari sebuah olah rasa pikir dan spiritual saya, walaupun juga ada beberapa literatur yang menjadi dasar cerita tersebut….katur mas dani sapto nugroho, juga segenap pembaca tulisan saya, mohon maaf atas kesalahan yang telah saya buat dan mohon anggap ini sebagai penghapus tulisan saya…kemudian juga katur poro winasis ngaturaken sedoyo kalepatan lan ugi nyuwun gunging samudro pangaksami…maturnuwun

    • paksulton

      menarik mas.. kapan bisa ada diskusi ya. Ada novelnya Nasirun Purwokartun monggo kalo sempat silahkan dibaca

  11. Selalu saja sejarah adalah milik penguasa,….ketika telah dewasa dan mengetahui bahwa ayahnya dibunuh oleh raden mukmin maka datanglah aryo panangsang pada gurunya yaitu orang suci di lo arang,…guru, apakah hukumanya muslim yang membunuh muslim,..jawab sang guru pendek ” qishos”…maka diutuslah prajurit jineman bernama rungkud untuk melaksanakan hukuman itu dengan berbekal kiai setan kober,..dibunuhlah raden mukmin yang atas nasehat kanjeng sunan kalijogo sedang melakukan pertobatan di bukit prowoto karena melakukan dosa besar telah membunuh pangeran sobokingkin atau surowiyoto atau nama anumertanya sekar sedolepen ,tp rupanya hal itu menyebabkan keluarga s

  12. Saya sangt tertarik dg smua cerita silsilah raja.banyak yg saya tdk tau,ternyata bnyak terjadi sangkut pautnya.

  13. yg jelas cepu (nancep ing pupu) ini perang antara bupati tuban dg bupati bojonegoro.bupati tuban menginginkan putri bupati bojonegoro utk di nikahi tp tdk mau akhirnya lari di daerah cepu di situ bupati tuban mngejar terus membidikkan panah kena nancap pupunya putri itu akhirnya dinamakan cepu

  14. Tomy aryo setiono

    Jenengku t0my aryo setion0, 0po aku yo keturunane aryo penangsang?

  15. Ainul

    Menurut sejarah kedung mutih, arya penangsang bukanlah org yg jhat, tpi dia hnya org yg kurang sabar dan kerkata’an/pribahasa dng baik, jdi kesimpulannya adl kesala pahaman antara arya dan jaka.

  16. tolong minta silsilah keturunan arya penangsang_sbb, klo mnrt cerira keluarga,,kake saya sendiri msh termasuk keturunanya,..silsilah itu baru ketemu 1 thn ini,..mhn dngn sngt kalo mmng ada silsilahnya saya mau tau, untuk di cocokan dngn sisilah yng ada pada keluarga kami,..trmksh

    • Mau tahu silsilah keturunan Arya Panangsang? Anda keturunannya? Yakin?..Sabar..kebetulan yang tahu betul silsilah Arya Panangsang mulai Kakek Buyut sampai beliau wafat. Orangnya sudah meninggal di awal bulan Januari 2009 akibat tabrakan mobil di lintas Sumatera – Baukeheni sepulang dari Jakarta….Nasiblah Kam…..

  17. mochtar

    Wish I know some place in Cepu due the story. Much version of Aryo Penangsang, by Nassirun Purwokartun, Wawan Susetya, Damar Sasangka, kethoprak and others. No matters with all, but become wise in reading history is the main point.

  18. nyuwun sewu om, tlong saya dikasih tahu tentang lokasi dan tempat pemakaman Aryo Penangsang. lebih kami suka apabila disertai foronya.

    • Dyah Arindiana

      Menurut saya makam Beliau ada di daerah Sumatera Selatan … kalo nggak salah di Indra Laya … kenapa makamnya disana, karena
      Beliau tidak meninggal ditanah Jawa … dan nggak pernah ada pertempuran antara Aryo Penangsang dengan Sutawiya …

  19. lakon

    menurut saya, apa yang dilakukan Arya Penangsang adalah benar karena pemberontakan yg dilakukan semata-mata untuk menuntut HAK nya sebagai pewaris sah Kerajaan Demak. Ratu Kalinyamat cs beserta Hadiwijaya cs sebenernya takut kalo bertempur langsung dengan Arya Penangsang yang terkenal sakti mandraguna (4 utusan Arya Penangsang yg dikirim untuk membunuh Hadiwijaya alias joko tingkir ya jelas kalah karena tidak bisa menggunakan Keris Kyai Setan Kober dan itu tidak bisa dijadikan ukuran kalo kesaktian Hadiwijaya diatas kesaktian Arya Penangsang). Lihat saja dari cerita sejarah yg ada, untuk melawan seorang Aryo Penangsang banyak sekali tokoh2 sakti yg terlibat dan Aryo Penangsang hanya dengan Kuda Hitam yang bernama Gagak Rimang (kawan2 Aryo Penangsang jarang disebutkan dalam peperangan). Hal ini menandakan bahwa kesaktian Arya Penangsang itu luar biasa. Sebagai orang BLORA dan masih keturunan CEPU, Arya Penangsang itu tidak mati dibunuh tetapi mati dengan sendirinya karena kecerobohannya sendiri dan perlu diingat sebenarnya SUTAWIJAYA dapat dengan mudah dibunuh Arya Penangsang kalo tidak diganggu oleh kawan2 nya Hadiwijaya.

    • wong iki

      saya kurang sangat setuju kalau penangsang di katakan sebagai pemberontak…karena yang di lakukannya adalah demi menyelamatkan tahta demak yang mau di kuasai oleh jaka tingkir atas nasihat2 juru mertani yang penuh muslihat dan cara yang tidak jantan itu..alasannya adalah yaitu:
      1.demak yang dari awal adalah sebuah poros kerajaan islam dimana dewan wali menjadi penasihat…..pada saat jaka tingkir berusaha mengambil tahta secara perlahan peran dewan wali secara bertahap di hilangkan dengan hasutan dan muslihat juru mertani…jadi yang ada hanya ada sunan kalijaga sebagai penasihat
      yang sangat berperan padahal seharusnya semua dewan wali harus diikut sertakan dalam setiap kebijakan kerajaan dan harus demi kepentingan dakwah dan penyebaran islam….segala kepentingan jalur komunikasi antara demak kepada dewan wali di potong oleh kaki tangan jaka tingkir, mengakibatkan kesalah pahaman dan membuat perpecahan di dalam dewan wali itu sendiri.
      2. dari awal sunan kudus selaku pemimpin dewan wali mendukung arya penangsang menjadi sultan demak untuk menegakkan syariat2 dan kepentingan islam dikarenakan calon2 sultan yang lain kurang cocok dengan kurang cocok dengan konsep yang di bangun dewan wali atas demak…jaka tingkir adalah salah satu yang dicalon kan oleh sunan kali jaga karena juga masih ada hubungan kekerabatan…sunan kudus tidak setuju karena orang tua jaka tingkir adalah pengikut/pengamal ajaran syekh siti jenar dan juga kejawen dan jaka tingkir terindikasikan melakukan juga ajaran syekh siti jenar…
      3. dari awal penangsang mau menjadi sultan adalah karena dorongan gurunya yaitu sunan kudus agar demak tidak bergeser nilanya sebagai poros penyebaran islam
      4. dan penangsang dari awal berniat untuk menggelar pengadilan kepada pembunuh ayahnya apabila dia menjadi sultan maka tidak sulit untuk mencari dan mengumumkan siapa pembunuh ayahnya yang sebenarnya..
      memang sangat disayang kan setelah demak jatuh ke tangan jaka tingkir dengan muslihat2 yang di bisikkan oleh juru mertani yang mendalangi otak kehancuran demak dan kerajaan di pindah kan ke pajang, fungsi dari kesultanan demak itu pun pudar dan hilang karena memang jaka tingkir itu sendiri bukan lah penganut islam sebenarnya.

      • Dyah Arindiana

        Siapa yg kita jadikan Pemberontak dan siapa yg kita tokohkan sebagai Penuntut Hak adalah tergantung diera mana kita memenggal cerita.

        Sebagai misal, jika kita ingin menokohkan Arya Penangsang sebagai Penuntut Hak, penggal saja ceritanya mulai dari pasca kematian Pati Unus, dan yakini saja versi bahwa Surowiyoto lebih tua dari Trenggono, serta mereka berdua dilahirkan oleh Permaisuri dari Raden Patah.
        Tapi jika ingin menokohkan Jaka Tingkir sebagai Penuntut Hak, mulai saja ceritanya dari era Bhre Kertabhumi (Brawijaya V). Putra Mahkota Majapahit waktu itu adalah Pembayun/Kaniraras, anak tertua Bhre Kertabhumi dgn Putri Campa. Jika Majapahit tidak direbut oleh Raden Patah, maka Pembayun-lah yg menjadi Raja Majapahit (Brawijaya VI). Dan kita tahu bahwa Pembayun adalah nenek dari Jaka Tingkir.

        Setahu saya, Islam sudah masuk Majapahit pada masa pemerintahan Kertawijaya (Brawijaya I). Jalan berdampingan dengan agama yg sudah ada di Majapahit waktu itu tanpa ada masalah. Sehingga janggal rasanya jika Raden Patah merebut Majapahit dari Bhre Kertabhumi karena alasan agama.

        Akan lebih nyaman jika kita mempelajari sejarah tidak hanya dari yg tersurat, tapi juga memahami dan menganalisa dari yg tersirat. Analisa silsilah kadang sangat membantu dalam upaya pemahaman itu.
        Bisa jadi nantinya akan muncul pertanyaan, mengapa Pati Unus yg menggantikan Raden Patah sebagai Sultan Demak. Padahal Pati Unus adalah anak dari Maulana Hasanudin (Sultan Banten I). Mengapa bukan Surowiyoto jika beliau memang anak dari Permaisuri Raden Patah? Mengapa pula Pangeran Pasarean dari Kesultanan Cirebon meninggal dalam peristiwa Arya Penangsang ? Ada dipihak manakah Pangeran Pasarean waktu itu ?
        Belum ada yg mau mengungkap hubungan Kesultanan Banten dan Cirebon sejak era pengangkatan Pati Unus menjadi Sultan Demak sampai peristiwa Arya Penangsang. Penggalan itu seakan menyublim. Dan sepertinya juga malu untuk membeberkan keturunan siapa wanita2 yg menjadi Permaisuri kesultanan2 itu, yg kemudian menurunkan Sultan2 Banten dan Sultan2 Cirebon berikutnya.

        Rasanya akan lebih bijak pula jika kita tidak terburu-buru mengeluarkan pendapat yg hanya didasarkan pada apa yg tersurat.

        Mohon maaf jika salah.

        • Junaedi As

          Hubungan Demak dan Cirebon adalah hubungan kekeluargaan. Maulana Hasanudin (Pangeran Sabakingkin) adalah putra Sunan Gunungjati yg menikah dgn Ratu Ayu Kirana (putri Sultan Patah).
          Adipati Unus menikah dgn Ratu Ayu Wanguran (putri Sunan Gunungjati).
          Ratu Nyawa putri dari Sultan Trenggono menikah dengan Pangeran Pasarean (putra Sunan Gunungjati dgn Roro Tepasan putri Majapahit).
          Ratu Mas Pajang putri dari Sultan Hadiwijaya dgn Ratu Alunan putri Sultan Patah) menikah dengan Panembahan Ratu (cucu dari Pangeran Pasarean).

          Tragedi terbunuhnya Sunan Prawoto sekaligus terbunuhnya Pangeran Pasarean. Hal ini membuat Sunan Gunungjati merasa kecewa, membuat dewan wali merasa tidak enak dengan Sunan Cirebon, maka diputuskan utk menghukum Aryo Jipang lewat Kasultanan Pajang Hadiwijaya sebagai salah satu anggota keluarga yg mewakili.

          Kisah kematian Pangeran Pasarean ini dijadikan hal Tabu utk diceritakan di Cirebon, karena dianggap sbagai tragedi yg memalukan pertikaian diantara keluarga.

      • Halo Boss,, anda percaya bahwa Jaka Tingkir dan Arya Panangsang bersaudara? Dua Raga Satu Sukma, percaya?

        • Dyah Arindiana

          Wow … (saya habis koprol lho) … 🙂
          Saya yakin Mas Daniel bukan orang sembarangan nich !!

          Setahu saya Arya Penangsang adalah Pamannya Jaka Tingkir, karena salah satu istri Jaka Tingkir (Ratu Ayu Kodok Ijo) adalah keponakan Arya Penangsang.

          Kalau dua raga satu sukma, saya belum mampu memahami itu.
          Yg saya tahu, saat ini ada keturunan Jaka Tingkir yg menjadi Kesatria Jipang. Dia ditugasi dan dipersenjatai oleh Arya Penangsang untuk melumpuhkan tempat yg selama ini menjatuhkan nama baik Arya Penangsang. Atas ijin dan kehendak Allah, Alhamdulillah tugas itu sudah terlaksana.
          Mengapa Arya Penangsang memilih keturunan Jaka Tingkir untuk melaksanakan tugas itu ? … mungkinkah itu berkaitan dengan DUA RAGA SATU SUKMA yg Anda maksud … ?

          • Daniel

            saya hanya pendengar budiman dari sng pelaku sejarah. bukan sesiapapun saya ini, memang sebagaimana anda katakan maksudnya itu, hanya kurang sedikit sampai dari pada maksud Dua raga satu Sukma. Kita hanya mencoba menyampaikan Budi Baik dari Kang Arya Panangsang. Terimakasih.

        • Saya termasuk orang yg meyakini bahwa Karebet dan Penangsang adalah Dua Raga Satu Sukma.

  20. Cepu hebat,aryo panangsang yes…..

  21. muhananto

    Ternyata moyang jg penuh intrik strategi………………..moga anak cucu jauh dr hasil kutuk mngkutuk zmn dl,tapi………………………………………………………..siapaun AP,pemarah or penyabar……laskar jipang panolan akan ttp ada utk tanah klhrany!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  22. kebo

    eh ni bener gak? kalo bener boleh tak copy ya buat tugas? mkasih sebelumnya…

  23. Naja Raya

    ah ternyata cepu punya sejarah juga ya…saya sendiri orang cepu, tapi tidak tahu pasti (atau tidak terlalu peduli,ya?) dengan sejarah cepu..mmm..jadi belajar mencintai cepu..

  24. Arya Penangsang

    🙂 Cerita aslinya tidak begitu… saya tidak seperti apa yang dikisahkan para sastrawan bayaran hadiwijaya untuk menggelapkan kebenaran. Saya mati bukan karena dibunuh oleh sutawijaya… pada saat itu saya pergi jauh untuk bertapa dan menghilang dalam pertapaan menuju abad ini.

    Saya akan kasih ganjaran kepada para sastrawan yang mengarang cerita tidak benar tentang saya. Sungguh suatu dosa yang besar menggelapkan sejarah…

    Kita lihat saja nanti diabad ini saatnya kebenaran akan terungkap, dan sejarah palsu akan musnah semua… Allaaaahuakbarr….!!!

    • Arya Penangsang memang tidak tewas dalam pertempuran di bengawan sore, ia menyingkir ke Sumatra Selatan terutama dipedalaman komering, selama dalam perjalanannya ia sudah mengganti nama dan makamnya sampai sekarang masih ada dan terpelihara. Namun untuk kesana hanya orang-orang tertentu saja, karena memang tidak dipublikasikan. Banyak orang mengaku keturunan AP, tapi itu wajar saja karena ia khan seorang Adipati yang mungkin saja istrinya lebih dari dua. Adapun tentang keturunannya itu masih ada dan terpencar. Daerah yang pernah tempati rata-rata penduduknya berwatak keras. termasuk kampung halaman ayah saya…
      cerita tentang tewasnya AP itu sendiri khan berasal dari pujangganya kerajaan pajang.jadi wajar saja AP digambarkan begitu hina…

      • ceputelecenter

        Silahkan …. yang lain gmn komentarnya?

      • Atas dasar apa Anda mengatakan pujangga Pajang-lah yg menggambarkan Arya Penangsang begitu hina … berdasar Babad Tanah Jawa yg beredar pasca kemerdekaan/era orde baru ?! … Sudah pernah baca Babad Tanah Jawa yg asli ? … Sudah pernah mencocokkan kesesuaian Babad Tanah Jawa yg Anda baca dengan yg asli ? … Setahu saya Babad Tanah Jawa dibuat oleh 3 penulis …. ada yg dibuat Ki Ageng Karang Gayam, Pangeran Kadilangu (cucu Sunan Kalijaga) dan pujangga keraton diabad 18 … dan Babad Tanah Jawa merupakan karya sastra …

        Kebanyakan, yg membaca Babad Tanah Jawa terbitan pasca kemerdekaan menganggap isinya sama dengan Babad Tanah Jawa yg asli … padahal mereka belum pernah melihat apalagi melakukan cross check kesesuaian isinya … bahkan, mereka tidak tahu keberadaan (ke 3) Babad Tanah Jawa yg asli itu …

        Ini sekedar pendapat, ya Mas … sekaligus untuk mencegah agar kita tidak sembarangan menuding pujangga kerajaan Pajang-lah yg menggambarkan Arya Penangsang begitu hina …

        “Jangan gampang diadu dan jangan membakar masalah lama yg sudah padam”

    • PENEGAK KEADILAN

      Keluarga saya sedang menelusuri silsilah kiyai mbalun di cepu apakah ada kaitanya dengan Arya Penangsang di desa mbalun cepu ,ada peninggalan (makam ) yg dikeramatkan tapi saya sebagai buyut merasa penasaran, saya mohon Arya Penangsang bisa menjelaskan dan mohon Jawaban

    • lia adriansyah

      Setuju,saya mendukung anda dimanapun anda berada.Saya bukan siapa siapa tapi saya sangat interest terhadap kisah klasik nan mengenaskan ini. Saya ingin sekali mendapatkan referensi yang sebenarnya, biar saya benar benar bisa menyatu dengan jiwa anda. Saya sedih,kaena tida ada satupun yang membelanya. Cobalah, semua siapa saja mencermati dan menganalis dengan jernih tanpa keberpihakan dan pelurusan sejarah yang benar. Saya orang awam dan bodoh,bertanya dalam hati. Kalau AP itu bengis,pemarah dan kejam,kenapa justru ada warisan budaya(melati diibaratkan usus yang terlilit di keris)dg harapan pengantin pria tidak sebengis AP??apa bukan sebuah kebalikan,AP penangsang sangat gagah dan berani dan bertanggung jawab,kemudian lihatlah pengantin priA BILA TANPA KERIS DAN UNTAIAN MELATI yang tersilip di pinggangnya. ah…sebagai orang awam saya yakin,AP sangat luar biasa dibalik sifat kerasnya. Dia pembela hak dan kebenaran. Saya bukan trah AP,tapi saya jatuh cinta dengannya. Siapa yang bisa memberikan saya referensi yang jujur dan silisilah AP yang masih ada . Terima kasih banyak. Salam kebenaran.

    • Halo Boss, jangan emosi..Kagak di sejarah, kagak di Internet dan kagak juga di rumah kami tetap aja emosi..Tenang aja…sabar-sabar..

    • Permisi Boss Arya…jangan emosi gitu…Numpang tanya apakah makanan kesukaan Kuda Hitam Arya Pangansang itu. Saya lagi bingung nich..mau ngasih makan apa Kuda Hitam Gagak Rimang..iki..???

    • Dyah Arindiana

      Darimana Anda tahu kalo yg bikin cerita yg Anda baca itu karya asli sastrawan bayaran Hadiwijaya ? … sudah pernah lihat naskah aslinya ? … yg kita baca paling2 terjemahan tulisan2nya De Graaf atau cetakan2 pasca kemerdekaan … Anda yakin itu sesuai dengan aslinya (baik buatan Pangeran Kadilangu maupun Ki Ageng Karang Gayam) … atau, Anda tahu dimana keberadaan naskah2 asli itu ?

      Pernah nggak muncul dalam pikiran Anda bahwa yg dibaca masyarakat sekarang ini sudah dimodifikasi untuk kepentingan politik devide et impera ?!

  25. indarto

    kalao aku sih emang setuju bahwa AP memang mudah emosi tapi demi harga dirinyalah AP melakukan semua itu. Cuma yang aku kurang tahu mengapa keturunan AP kok tidak pernah muncul ? Gitu aja ya. tolong dijawab.

    • nDerek urun jawaban … Keturunan Arya Penangsang kebanyakan menyembunyikan diri karena pertimbangan iklim politik sebelum ini, Mas … dan kalau kita jeli mengamati, sebenarnya tidak hanya keturunan Arya Penangsang saja yg ditenggelamkan …
      Mungkin kita masih ingat kecelakaan yg mengakibatkan mata Gus Dur tidak berfungsi secara normal (terjadi jauh sebelum beliau menjadi Presiden) … saya berharap kecelakaan itu adalah benar2 kecelakaan, bukan “kecelakaan”, mengingat Gus Dur adalah tokoh yg sangat berpengaruh, dan beliau adalah keturunan Jaka Tingkir …

      • Understand..memang Gus Dur keturunan dan mengandung sari pati sukma Jaka Tingkir…di tarik keatas..sari pati sukma Sunan Giri…Tarik keatas..Sari pati Sukma Raden Patah…jauhhhh tarik keatas Sari Pati Maharaja Hayam Huruk….Tarik lebih jauhhhh keatas Sari Pati Raden Wijoyo pendiri Majaphit..Buktinya Gus Dur memanggil “Bapak” kepada (Alm) Hamengkubuwono ke IX….lahh bingungkan Kam???

        • Dyah Arindiana

          Setahu saya Jaka Tingkir anaknya Kebo Kenanga … Kebo Kenanga anaknya Sri Makurung (Handayaningrat IV) … Sri Makurung anaknya Aryo Pandoyo (Handayaningrat III) … selanjutnya saya nggak tahu … 🙂

Tinggalkan Balasan ke lakon Batalkan balasan